Pemasangan genteng Bitumen yang benar dan baik
sangat tergantung pada lapisan / dasar atap yang halus, bersih, kering dan
rata. Dasar atau lapisannya bisa terbuat dari Multipleks atau GRC dengan ujung
penyangga yang aman dari tiang beton, baja atau sejenisnya.
MEMBERI TANDA PADA LAPISAN
DASAR GENTENG (MULTIPLEKS / GRC)
1.Beri tanda pada garis XY yang sejajar dengan talang pada jarak
19.5 Cm dari bagian bawah atap.
2.Tentukan bagian tengah dari atap disekitar garis ini, dan tandai
dengan huruf A.
3.Salah satu sisi dari titik A, tandai titik B dan C pada jarak
150 Cm.
4.Gunakan kapur sebagai batas garis, dengan berakhir pada titik B,
dan diantara titik AB (kira-kira 200 Cm), tiap baris lebih tinggi dari titik A,
ulangi terus menerus dari titik C, pertemukan kedua jarak ini di titik D.
5.Beri tanda garis dengan kapur yang menyambungkan pada titik AD
dan beri tanda pada garis tengah.
6.Tandai garis lainnya dengan kapur, menyambung ke titik AD pada
jarak 12.5 Cm.
7.Dimulai pada garis XY beri tanda garis horizontal secara
berurutan, pada jarak 14.5 Cm hingga menuju Nok.
PEMASANGAN GENTENG
1. Pada lapis pertama genteng bitumen dapat dipotong 14.5 Cm dan
dipasang pada bagian bawah multiplek serta dimajukan 2-3 Cm untuk mengamankan
multiplek dari air hujan.
2. Lapis berikutnya dipasang tepat di atas lapisan pertama dan
seterusnya.
3. Luas dari atap bitumen yang ditampakkan / exposure 14.5 Cm dan
pada pemasangan paku sisakan 12.5 Cm dari garis AD
4. Bagian pertama dimulai pada garis 12.5 Cm dari AD.
5. Penyusunan / pola ini diteruskan sampai ke atas atap sampai
tertutup semua.
6. Pemotongan dan pelapisan pada atap bitumen merupakan fasilitas
yang diperlukan selama pemasangan sirap bitumen ini.
NOK / BUBUNGAN
Nok atap berasal dari genteng bitumen yang dipotong menjadi 3 bagian Setiap
bagian dibentuk seperti nok. Setiap bagian nok membutuhkan 2 buah paku. Paku
ditempatkan di daerah yang akan ditutup oleh lapisan atau bagian lainnya.Pada setiap jurai dalam harus dilindungi oleh under layer. Atap bitumen terjalin dari setiap sisi jurai dengan menggunakan sisitem anyaman dan overlapping kurang lebih 25 Cm dari garis tengah jurai. Pada daerah yang dilindungi oleh under layer. Atap bitumen harus tetap diperlihatkan. Tidak menggunakan paku di bawah 25 Cm dari garis tengah pada jurai.
Paku atap bitumen terbuat dari bahan galvanis. Atap bitumen harus menggunakan paku dengan kepala yang besar dan panjangnya kurang lebih 1.5 – 2 Cm. Pada setiap lembar atap bitumen anda menggunakan 5 buah paku dan untuk sudut kemiringan atap 60 derajat menggunakan 8 buah paku.
Secara teknis, genteng bitumen ini dapat dipasang dengan 2 cara yaitu :
Ini dilakukan pada kondisi yang media dudukannya adalah multiplek. Untuk media dudukannya GRC harus memakai Screw. Bila kemiringan lebih kecil dari 15 derajat harus memakai Underlayer. Ini merupakan cara yang paling praktis.
Ini dilakukan pada kondisi dimana KEMIRINGAN BANGUNAN kurang dari 15 derajat. Hal ini memerlukan penanganan yang khusus, dimana dudukan tidak boleh sampai mengalami kerusakan atau retak. Untuk itu diperlukan media yang tepat sebagai tempat untuk memasang genteng.
Sistem pemasangan genteng Bitumen bila dudukannya adalah GRC harus memakai waterproofing membrane Torching dengan cara pasang:
Media yang tepat adalah
Multipleks / GRC dengan dilapisi waterproofing membrane torching (dibakar) pada
bagian atasnya. Hal ini berfungsi selain untuk menjaga GRC dari kebocoran juga
menjadi media melekatkan genteng bitumen, hal ini dimaksudkan untuk menghindari
pemakuan. Cara ini menjadikan GRC memiliki daya proteksi yang baik.
1.Bakar pada bagian bawah waterproffing untuk di tempel terlebih
dahulu ke bidang GRC.
2.Pemasangannya memakai system overlap ± 10 cm.
3.Setelah terpasang, buka tape pada bagian bawah genteng bitumen
4.Sesuai dengan proses pemasangan genteng yang setahap demi
setahap. (tape tidak di buka semuanya agar terhindar dari debu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar